Wednesday, December 30, 2009

Love is Cinta...



Sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pengajaran tentangnya. Meski tak sehebat dan mengagumkan seperti dalam novel-novel romantis, tetapi tetap bagiku ia adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari semua novel tersebut.

Ini adalah kisah cinta ayahku dan ibuku. Mereka bertemu di sebuah majlis resepsi pernikahan dan kata ayahku dia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan.

Saat itu dia tahu, inilah wanita yang akan dinikahinya. Ia menjadi kenyataan dan mereka telah berumah tangga selama 40 tahun dengan tiga orang anak. Aku anak sulung, telah menikah dan memberikan mereka dua orang cucu.

Ibu bapakku hidup bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi ibu bapak yang sangat baik bagi kami, membimbing kami dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan.
Aku teringat suatu hari ketika aku berusia belasan tahun. Beberapa tetanggaku mengajak ibuku ke pembukaan pasar yang menjual alat keperluan rumahtangga.

Mereka mengatakan hari pembukaan adalah waktu terbaik untuk berbelanja barang keperluan karena barang sangat murah dengan kualitas yang berpanutan. Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kerja. Kata ibuku, "ibu takkan pernah meninggalkan ayahmu sendirian".

Perkara itu yang selalu ditegaskan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai wanita,aku wajib bersikap baik terhadap suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang wanita harus menjadi teman hidup suaminya.

Banyak orang tertawa mendengar hal itu. Menurut mereka, itu hanyalah lafadz janji pernikahan omong kosong belaka. Tapi aku tetap mempercayai nasehat ibuku. Sampai pada suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami sekeluarga mengalami berita duka.
Pada usia ibuku yang ke-60 tahun, ibuku terjatuh di kamar mandi dan menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang ibuku tidak berfungsi lagi, dia harus menghabiskan sisa hidupnya di pembaringan. Ayahku, seorang lelaki yang masih sehat di usia tuanya. Tetapi ia tetap setia merawat ibuku, menyuapiny, bercerita segala hal dan membisikkan kata-kata cinta pada ibu.

Ayahku tak pernah meningggalkannya. Selama bertahun-tahun, hamper setiap hari ayahku selalu menemaninya. Ayahku pernah mengilatkan kuku tangannya, dan ketika itu ibuku bertanya. “untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan jelek sekali…”. Ayahku menjawab, “aku ingin engkau tetap merasa cantik”. Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang…

Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum, “kau tahu anakku. Ayahmu takkan pernah meninggalkan aku… kau tau kenapa?” Aku menggeleng, dan ibuku berkata “karena aku tak pernah meninggalkannya…”

Itulah kisah cinta ayahku dan ibuku. Mereka memberikan kami, anak-anaknya pelajaran tentang tangungjawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.

Mutiara Amaly

Site Info

Local Blogs Page Rank Check
my blog, i will be my self,.
Top 10 Award
-- Tukeran Banner --
Create your own banner at mybannermaker.com!
 

Haura2506 Copyright 2010 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipietoon | All Image Presented by Online Journal