Ada Apa Dengan Kerbau...???

Sering kali kita menyadari sesuatu yang sangat dan lumayan penting dalam kehidupan kita. Kita sering tidak menyadari keberadaan sesuatu itu, dan bahkan terkadang kita menganggap sesuatu itu buruk dan tak bermanfaat sama sekali. Kita hanya melihat sesuatu
itu dengan pandangan sebelah mata atau memincingkannya, bukan mendongak mencari tahu manfaat, guna dan keindahan dibalik itu semua.

Kita hanya bisa mencela, mengajek, mencemooh, memaki tanpa mengerti dengan jelas apa yg kita pandang itu. Kita tak mencari keindahan yg ada padanya yg membuat hati kita merasa tenang. Bukannya mencari halyg baik, kita malah sibuk mencari keburukan.

Dalam contoh kehidupan, kita mengenal kerbau. Mungkin bagi kalian kerbau itu perumpamaan yg buruk. Seperti : banyak yg berkata bahwaorang yg suka tidur dan makan itu seperti kerbau. Dan perumpamaan buruk lainnya yg menyebalkan.

Apakah seburuk itu…?? Ohoww… tentu saja tidak! Sebagian melihat kerbau buruk, soalnya memang mungkin ia tampak sebagai hewan yg kotor. Tapi, tentu saja perkataan kerbau suka tidur dan makan itu salah.

Bisakah kita tak mencari –cari kesalahan pada sesuatu yg buruk?? Jujur aku sebagai manusia yang menginginkan kebaikan, sangat tidak setuju jika kalian mengatakan bahwa orang yang banyak makan dan banyak tidur itu seperti kerbau.

Baiklah, jika kalian tak percaya, katakan padaku… pernahkah kalian melihat kerbau tidur sepanjang hari? Kalau kalian pernah melihatnya, aku akui bahwa aku salah, karena aku tak pernah melihat kerbau tidur. Bahkan aku melihatnya sebagai hewan yang bekerja keras dan melelahkan.

Tak kah kau lihat, pada pagi hari seorang petani bersama kerbaunya tengah berjalan menuju sawah, untuk kemudian membajak sawah -usaha yg melelahkan-. Dan kerbau-pun rajin mandi, walau ku akui pula bahwa dia pun jorok karena berkubang dilumpur. Tapi, itu tak masalah. Karena ia pun rajin mandi, lagi pula kau tahu kan? Sebuah pepatah pada iklan rinso “ Berani kotor itu baik “. Dan Lumpur itu pun tak seburuk yang kau pikirkan. Ada sebagian orang yang menjadikan Lumpur sebagai lulur. Bukankah itu hal yang menakjubkan…??

Dan kerbau pun menerapkan simbiosis metualismenya dengan burung jalak. Kerjasama yang bagus bukan…?

Dia pun baik hati, mengikuti petani menuju ke sawah. Walaupun begitu, dia mudah untuk diatur. Ya… walaupun hewan, tak ada salahnya kan kita mengambil pelajaran darinya?

So… perhatikan sesuatu dengan teliti, dan jangan anggap buruk sesuatu yang terlihat buruk. Berfikir positiflah!!


Tapi koq aneh ya, fakta lho ini. Sekarang lagi marak banyaknya masyarakat khususnya di daerah Solo, mereka malah menjadikan kerbau sebagai kiyai mereka. Benar-benar hal yang menyeleweng! dan tak masuk akal. Padahal kerbau kan hanyalah seekor binatang, ia tak bisa bicara, so mengapa bisa disebut kiyai??? Bahkan kotorannya pun diperebutkan. Benar-benar aneh...